Wednesday, December 28, 2022

Perbedaan Operating Cashflow dan Equity Cashflow

 


Halo, semua!

Bagaimana kabarnya, nih? Semoga sehat selalu!!!

Dalam dunia akuntansi dan keuangan, arus kas atau dikenal dengan istilah cashflow adalah salah satu laporan keuangan yang sangat penting dan menjadi rujukan dalam banyak keputusan bisnis.

Laporan arus kas dapat didefinisikan sebagai suatu laporan keuangan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang perusahaan. Untuk itu, laporan ini penting dikarenakan menyajikan informasi mengenai berapa uang yang diperoleh bisnis/perusahaan dan berapa uang keluar dari keuangan perusahaan. Informasi yang didapat dari laporan arus kas yang kerap dijadikan rujukan pengambilan keputusan bisnis adalah informasi untung (profit) atau rugi (loss).

Jenis-Jenis Laporan Arus Kas

Faktanya, laporan arus kas terbagi menjadi 2 jenis laporan yaitu :

·  Arus Kas Proyek (Operating Cash Flow / OCF)

·  Arus Kas Equitas (Equity Cash Flow / ECF)

Apa perbedaannya dan bagaimana cara menghitung kedua jenis laporan arus kas tersebut? Berikut penjelasannya :

 Perbedaan OCF dan ECF

Kedua jenis laporan tersebut memiliki persamaan yaitu sama-sama menyajikan informasi aliran uang masuk dan keluar perusahaan. Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut :

-          Operating Cash Flow  : Ditujukan untuk melihat arus kas operasional bisnis saja. Sehingga laporan ini menyajikan secara gamblang kinerja operasional bisnis mulai dari besar pendapatan dikurangi dengan semua biaya operasional

-          Equity Cash Flow       : Ditujukan untuk melihat arus kas bisnis secara keseluruhan. Sehingga laporan ini menyajikan secara detail kinerja keuangan bisnis secara mendalam dan menjadi rujukan bagi investor ataupun pemilik modal

Dengan kata lain, arus kas proyek ditujukan untuk melihat kinerja operasional bisnis sedangkan arus kas ekuitas ditujukan untuk melihat kinerja keuangan bisnis atau perusahaan.

Untuk melihat perbedaan kedua jenis laporan arus kas tersebut, blog ini menyajikan cara perhitungan laporan arus kas proyek dan arus kas ekuitas.

Tahapan Pembuatan OCF dan ECF

Berikut adalah contoh tabel perbedaan proses hitung arus kas proyek dan arus kas ekuitas :

Items

OCF

Items

ECF

Revenue

Rp.10.000.000

Revenue

Rp.10.000.000

COGS

(Rp.4.500.000)

COGS

(Rp.4.500.000)

Gross Profit

Rp.5.500.000

Gross Profit

Rp.5.500.000

Operating Expense

(Rp.1.000.000)

Operating Expense

(Rp.1.000.000)

EBITDA

Rp.4.500.000

EBITDA

Rp.4.500.000

Depresiasi

(Rp.700.000)

Depresiasi

(Rp.700.000)

EBIT

Rp.3.800.000

EBIT

Rp.3.800.000

Tax (22%)

(Rp.836.000)

Interest (10%)

(Rp.380.000)

EAT / Net Income

Rp.2.964.000

EBT

Rp.3.420.000

Depresiasi (+)

Rp.700.000

Tax (22%)

(Rp.752.400)

Operating Cash Flow

Rp.3.664.000

EAT / Net Income

Rp.2.667.600

 

 

Depresiasi (+)

Rp.700.000

 

 

Equity Cash Flow

Rp.3.367.600

Pada tabel di atas, pada dasarnya perbedaan OCF dan ECF terletak pada item interest atau bunga dimana interest tidak terdapat pada OCF dikarenakan tidak termasuk dalam beban operasional dari kinerja bisnis yang dijalankan.

Pada ECF, item interest dimasukkan untuk melihat kinerja keuangan bisnis bagi investor karena terdapat bunga yang harus dibayar tiap periode tertentu.

Nah, itu tadi perbedaan laporan arus kas proyek dan arus kas ekuitas. 

Semoga membantu! Tunggu blog-blog keuangan selanjutnya, ya! See you ^^


Author : Riska Dwinda Elsyah

0 Comments

Post a Comment