Bagaimana
kabarnya, nih? Semoga sehat selalu!!!
Dalam
dunia akuntansi dan keuangan, arus kas atau dikenal dengan istilah cashflow adalah salah satu laporan
keuangan yang sangat penting dan menjadi rujukan dalam banyak keputusan bisnis.
Laporan arus kas dapat didefinisikan sebagai suatu laporan keuangan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang perusahaan. Untuk itu, laporan ini penting dikarenakan menyajikan informasi mengenai berapa uang yang diperoleh bisnis/perusahaan dan berapa uang keluar dari keuangan perusahaan. Informasi yang didapat dari laporan arus kas yang kerap dijadikan rujukan pengambilan keputusan bisnis adalah informasi untung (profit) atau rugi (loss).
Jenis-Jenis Laporan Arus Kas
Faktanya, laporan arus kas terbagi menjadi 2 jenis laporan yaitu :
· Arus Kas Proyek (Operating Cash Flow / OCF)
· Arus Kas Equitas (Equity Cash Flow / ECF)
Apa perbedaannya dan bagaimana cara menghitung kedua jenis laporan arus kas tersebut? Berikut penjelasannya :
Perbedaan
OCF dan ECF
Kedua
jenis laporan tersebut memiliki persamaan yaitu sama-sama menyajikan informasi
aliran uang masuk dan keluar perusahaan. Adapun perbedaannya adalah sebagai
berikut :
-
Operating Cash Flow : Ditujukan untuk melihat arus kas operasional
bisnis saja. Sehingga laporan ini menyajikan secara gamblang kinerja operasional bisnis mulai dari
besar pendapatan dikurangi dengan semua biaya operasional
- Equity Cash Flow : Ditujukan untuk melihat arus kas bisnis secara keseluruhan. Sehingga laporan ini menyajikan secara detail kinerja keuangan bisnis secara mendalam dan menjadi rujukan bagi investor ataupun pemilik modal
Dengan
kata lain, arus kas proyek ditujukan untuk melihat kinerja operasional bisnis
sedangkan arus kas ekuitas ditujukan untuk melihat kinerja keuangan bisnis atau
perusahaan.
Untuk melihat perbedaan kedua jenis laporan arus kas tersebut, blog ini menyajikan cara perhitungan laporan arus kas proyek dan arus kas ekuitas.
Tahapan Pembuatan OCF dan ECF
Berikut
adalah contoh tabel perbedaan proses hitung arus kas proyek dan arus kas ekuitas :
Items |
OCF |
Items |
ECF |
Revenue |
Rp.10.000.000 |
Revenue |
Rp.10.000.000 |
COGS |
(Rp.4.500.000) |
COGS |
(Rp.4.500.000) |
Gross Profit |
Rp.5.500.000 |
Gross Profit |
Rp.5.500.000 |
Operating Expense |
(Rp.1.000.000) |
Operating Expense |
(Rp.1.000.000) |
EBITDA |
Rp.4.500.000 |
EBITDA |
Rp.4.500.000 |
Depresiasi |
(Rp.700.000) |
Depresiasi |
(Rp.700.000) |
EBIT |
Rp.3.800.000 |
EBIT |
Rp.3.800.000 |
Tax (22%) |
(Rp.836.000) |
Interest (10%) |
(Rp.380.000) |
EAT / Net Income |
Rp.2.964.000 |
EBT |
Rp.3.420.000 |
Depresiasi (+) |
Rp.700.000 |
Tax (22%) |
(Rp.752.400) |
Operating Cash Flow |
Rp.3.664.000 |
EAT / Net Income |
Rp.2.667.600 |
|
|
Depresiasi (+) |
Rp.700.000 |
|
|
Equity Cash Flow |
Rp.3.367.600 |
Pada
tabel di atas, pada dasarnya perbedaan OCF dan ECF terletak pada item interest atau bunga dimana interest tidak terdapat pada OCF
dikarenakan tidak termasuk dalam beban operasional dari kinerja bisnis yang
dijalankan.
Pada ECF, item interest dimasukkan untuk melihat kinerja keuangan bisnis bagi investor karena terdapat bunga yang harus dibayar tiap periode tertentu.
Nah, itu tadi perbedaan laporan arus kas proyek dan arus kas ekuitas.
Semoga membantu! Tunggu blog-blog keuangan selanjutnya, ya! See you ^^
Author : Riska Dwinda Elsyah
0 Comments
Post a Comment