Terdapat banyak jenis
metode analisis data dalam penelitian statistik. Analisis regresi merupakan
analisis data yang kerap paling banyak digunakan terutama dalam penelitian
skripsi mahasiswa.
Dalam artikel blog
sebelumnya telah dibahas penjelasan mengenai analisis regresi linear sederhana
dan berganda. Selain analisis regresi, terdapat metode analisis data lainnya
yang sering digunakan dalam penelitian yaitu Structural Equation Modeling atau
lebih dikenal dengan istilah SEM-Model.
SEM model adalah metode
analisis yang lebih kompleks dibandingkan analisis regresi linear dikarenakan
pada analisis SEM-model dapat menhitung besar pengaruh atau hubungan tidak
hanya antar variabel namun juga antar indikator terhadap variabel.
Metode analisis
SEM-model dapat dilakukan dengan dua jenis software yaitu smartPLS yang dikenal
dengan istilah Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS)
ataupun metode analisis SEM-Model dengan menggunakan software AMOS.
Pada dasarnya, tahapan
perhitungan SEM-model terbagi menjadi dua tahapan yaitu model pengukuran (outer
model) atau dikenal juga dengan CFA (Confirmatory Factor Analysis). Outer model
adalah tahapan perhitungan hubungan antara indikator atau factor dengan
konstruk atau variabelnya. Tahapan ini dalam uji regresi linear dikenal dengan
istilah uji kualitas data seperti uji validitas dan uji reliabilitas.
Pada metode analisis
SEM-Model, terdapat dua uji validitas
dan uji reliabilitas yang penting untuk dilakukan untuk menentukan apakah
indikator yang digunakan dalam konstruk valid dan reliabel dalam menjelaskan
konstruk/variabel atau tidak. Dua uji tersebut adalah Composite Reliability
(CR) dan Average Variance Extracted (AVE).
Artikel ini akan secara
spesifik membahas cara menghitung nilai CR dan AVE pada metode analisis
SEM-Model.
Versi video dari artikel ini dapat dilihat pada video berikut :
Average
Variance Extracted (AVE)
Analisis Average Variance Extracted (AVE) merupakan
uji convergent validity. Convergent validity merupakan uji validitas dalam
metode SEM-Model.
Apa
itu convergent validity?
Uji convergent validity
adalah uji statistik yang dilakukan dengna tujuan mengetahui validitas setiap
indikator dalam konstruk atau variabel laten. Uji convergent validity bertujuan
untuk menunjukkan bahwa seperangkat indikator yang digunakan dapat mewakili
atau dapat menjelaskan satu variabel laten yang dibentuk. Uji convergent
validity sama seperti uji validitas dalam analisis regresi hanya saja terdapat
perbedaan dalam cara pengukuran dan penjelasan hasil uji.
Sebagai contoh,
variabel X berdasarkan penelitian A dibentuk oleh 2 indikator, sedangkan
berdasarkan penelitian B dibentuk oleh 3 indikator. Ketika penelitian kita akan
menggunakan kedua sumber tersebut, maka perlu dilakukan uji convergent validity
untuk menjelaskan bahwa 5 indikator tersebut dapat secara jelas
mendemonstrasikan variabel X.
Dalam melakukan uji
convergent validity dapat dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata varian
yang diekstrasi atau dikenal dengan istilah Average Variance Extracted (AVE).
Apa
itu AVE?
Uji AVE merupakan uji
varian dari indikator suatu variabel terhadap variabel laten atau konstruknya. Dengan
kata lain uji AVE dilakukan untuk mengetahui perbedaan varian atau keunikan
dari suatu variabel terhadap variabel lain dengan mengukur indikator atau
faktor pembentuknya.
Adapun standar
pengukuran nilai AVE adalah sebagai berikut :
·
Jika nilai AVE suatu variabel > 0.5 =
konstruk / variabel tersebut reliabel
· Jika nilai AVE suatu variabel < 0.5 = konstruk / variabel tersebut tidak reliabel
Composite
Reliability (CR)
Selain uji validitas
menggunakan AVE, dalam metode analisis SEM-Model juga perlu dilakukan uji
reliabilitas untuk mengukur apakah indikator dalam suatu konstruk atau variabel
reliabel dalam menjelaskan variabel dan kerangka penelitian atau tidak.
Uji reliabilitas dalam
metode analisis SEM-Model dapat menggunakan dua analisis yaitu analisis
Cronbach’s Alpha seperti pada analisis regresi dan analisis Composite
Reliability (CR).
Perbedaan
Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha
CR dan CA merupakan dua uji yang sama-sama mengukur tingkat reliabilitas variabel penelitian. Namun, terdapat perbedaan diantara kedua uji tersebut yaitu :
1. Cronbach’s Alpha merupakan uji reliabilitas yang mengukur batas bawah atau nilai terendah reliabilitas suatu variabel
2. Composite reliability adalah uji reliabilitas yang mengukur nilai sebenarnya dari reliabilitas suatu variabel. Sehingga dalam metode analisis SEM-Model Composite reliability dianggap menjadi uji reliabilitas yang lebih baik dalam mengestimasi konsistensi reliabilitas suatu konstruk atau variabel.
3. Composite Reliability batas terendahnya adalah 0,7 sedangkan cronbach’s alpha batas minimalnya adalah 0,6. Dengan kata lain cara pengukuran reliabilitas CR dan CA jika nilai CR > 0,7 maka variabel tersebut reliabel, sedangkan jika nilai CR < 0,7 maka variabel tersebut tidak variabel. Sama halnya dengan standar pengukuran CA dimana jika nilai CA > 0,6 maka variabel tersebut reliabel sedangkan jika nilai CA < 0,6 maka variabel tersebut tidak variabel.
0 Comments
Post a Comment