Sumber : https://kudo.co.id
Sudah
sejak pagi saya menjaga warung ‘keluarga’ ini. Ya, rumah sederhana peninggalan
emak dan bapak ini menjadi tempat tinggalku sejak masih menyusui hingga telah
menjadi seorang anak kuliahan seperti sekarang. Beruntung, rumah kami berada di
pinggir jalan, alhasil rumah tempat bernaung ini disulap oleh emak dan bapak
sejak 10 tahun lalu menjadi ruko alias rumah dan toko.
Dibanding
disebut toko, kami lebih senang menyebutnya warung. Tetangga-tetangga komplek,
hingga pelancong yang numpang lewat di jalan depan rumah juga kerap menyebut
tempat penghasilan kami ini sebagai warung. Beragam produk seperti beras, mie,
gula, makanan-makanan sachet-an, hingga kebutuhan cuci-mencuci kami jual disini
layaknya di warung-warung pada umumnya. Sayang, dalam KBBI memang belum ada
singkatan yang pas untuk rumah-dan-warung. Gak
mungkin saya bilang ‘rurung’, iya kan? Jadi kita sebut saja rumah ini
sebagai ruko.
Balik
lagi ke sekarang, sejak pukul 7 pagi warung kebanggaan keluarga yang sukses
memberikan pemasukan dengan skala ‘lumayan’ telah dibuka. Saya yang saat ini
tengah berlibur dari penatnya tugas kuliah diminta emak dan bapak menjaga
warung hari ini. Berjalannya waktu, sejak 10 tahun lalu saya dan keluarga
merasakan perbedaan besar tiap waktunya yang dialami oleh si warung. Kemana, ya
pembeli setia kami selama ini? Mengapa setiap tahun pendapatan kami dari warung
legendaris ini acap kali menurun?
Saya
sebagai pelajar sekaligus penerus dari ‘ruko’ peninggalan emak bapak ini selalu
melakukan evaluasi besar-besaran mengenai kasus penurunan pendapatan keluarga
kami. Mulai dari berfikir produk yang dijual kurang banyak, harga produk yang
kemahalan, hingga promosi dan diskon telah kami lakukan demi menjaga kesetiaan
konsumen warung ini.
Sumber : Penulis
Selain
itu, sebagai pelajar jurusan ekonomi saya juga belajar mengenai pentingnya branding bagi usaha yang kita kerjakan.
Alhasil, 2 tahun lalu saya menyarankan emak dan bapak untuk menaruh banner
besar di atas warung dengan nama branding
kami sendiri. Warung ini kami beri nama “Warung Emak” atas ide dari saya sendiri. Bagus, bukan?
Dengan
beragam ide dan inovasi dari ilmu ekonomi itu, saya dan keluarga tetap saja
kebingungan dengan jumlah pendapatan warung yang semakin sepi dari waktu ke
waktu. Padahal, jika dilihat-lihat, jumlah penduduk komplek semakin ramai,
banyak pengunjung dari luar kecamatan datang kesini mengingat di dekat rumah
saya terdapat pasar tradisional yang cukup besar, serta lokasi warung kami yang
cukup strategis di pinggir jalan raya. Lantas, mengapa pendapatan warung kami
tetap menurun, ya?
Setelah
menilik lebih jauh, saya menyadari adanya perubahan sifat konsumen di era
digital saat ini. Jikalau dahulu orang-orang lebih senang menghabiskan waktu
berbelanja keluar rumah, pergi ke pasar swalayan berjam-jam dan masih betah,
kini konsumen lebih ‘malas’ untuk melakukan pekerjaan yang menghabiskan waktu
dan tenaga seperti itu. Hal ini dikarenakan, telah banyaknya bisnis secara
online yang memudahkan pelanggan membeli produk, melihat produk, dan bahkan
menerima produk dari penjual dengan jasa kurir dengan cepat dan mudah.
Sumber : Penulis
Pemasaran
secara online rupanya memiliki banyak kelebihan dibandingkan pemasaran secara offline yang dilakukan dengan
mengandalkan toko atau kios. Perbedaan pemasaran online dan offline adalah
sebagai berikut :
Sumber : Penulis
Melihat
adanya kelebihan dan kekurangan dari pemasaran offline dan online diatas,
saya menyadari, kenapa warung saya tidak dibuat secara online juga, ya? Jadi, kelebihan dari pemasaran offline bisa saya dapatkan sekaligus
memperoleh kelebihan dari berjualan secara online
juga. Mantap, kan?
Namun,
kemudian saya penasaran sendiri. Memang bisa, ya warung dipasarkan secara
online? Jika selama ini saya sering kali belanja online pada satu jenis produk
dari satu jenis olshop seperti olshop pakaian, hijab, atau olshop yang berjualan sepatu, makanan
cepat saji, dan produk lainnya lantas bagaimana, ya cara meng-online-kan warung
keluarga kami?
Setelah
mencari-cari di mbah google, akhirnya
saya bisa bernafas lega setelah menemukan suatu website dan telah merambah ke
aplikasi mobile bernama KUDO.
Sumber : https://kudo.co.id
KUDO alias Kios Untuk Dagang Online Kios Untuk Dagang Online (KUDO) merupakan jenis usaha dibidang perdagangan yang berbasis online. Jika selama ini kita telah cukup familiar dengan e-commerce yang menjual beragam jenis produk dari satu aplikasi, kini kita juga bisa bernafas lega karena telah hadir KUDO yang bisa membantu bisnis kios atau warung kita di online-kan secara mudah dan cepat. Jadi, gak hanya pemilik usaha ternama atau olshop dan perusahaan besar saja yang bisa berjualan secara online.
Dengan KUDO, saya dan pengusaha warung di seluruh penjuru Indonesia pun bisa menjadi penggiat bisnis online juga, loh!Dengan aplikasi satu ini, kita bisa memasarkan produk warung secara luas sehingga pangsa pasar pun menjadi tidak terbatas. Jika selama ini saya dan keluarga hanya bisa memperoleh konsumen dari pelanggan yang datang ke warung, sekarang kami bisa memperoleh konsumen dari segala tempat untuk membeli produk warung kami secara online di aplikasi KUDO.
Dengan KUDO, saya dan pengusaha warung di seluruh penjuru Indonesia pun bisa menjadi penggiat bisnis online juga, loh!Dengan aplikasi satu ini, kita bisa memasarkan produk warung secara luas sehingga pangsa pasar pun menjadi tidak terbatas. Jika selama ini saya dan keluarga hanya bisa memperoleh konsumen dari pelanggan yang datang ke warung, sekarang kami bisa memperoleh konsumen dari segala tempat untuk membeli produk warung kami secara online di aplikasi KUDO.
Oya,
kelebihan lainnya aplikasi ini juga sangat mudah dioperasikan. Siapapun bisa
memasarkan produk warungnya dengan menjadi agen penjual di KUDO. Prosesnya
sangat mudah dan simpel. Mau tahu cara menjadi agen KUDO? Berikut prosesnya :
Sumber : Penulis
Mudah,
bukan? Selain itu, proses pendaftaran menjadi agen KUDO free alias gratis! Makin seru, kan? Pendapatan lancar, warung juga
makin eksis di dunia maya! Info lanjut soal KUDO biasa saya lihat di link
berikut ini https://kudo.co.id
Setelah
melihat aplikasi KUDO lebih luas, saya juga baru tahu kalau ternyata aplikasi
ini tidak hanya untuk kalian para pemilik toko dan warung, loh. KUDO juga
menyediakan pilihan fitur seru lainnya diantaranya adalah :
Sumber : https://kudo.co.id
Fitur pertama, grosir sembako!
Untuk
para pengusaha warung, barang yang dijual adalah barang yang dibeli dalam
jumlah besar alias grosir. Hal ini dilakukan agar harga yang diperoleh lebih
murah dibandingkan harga ecer sehingga keuntungan yang kita peroleh juga lebih
besar. Namun, sebagai penggiat usaha warung saya dan emak menyadari bahwa
semakin lama semakin sulit memperoleh supplier
grosir sembako yang murah dan mudah. Mengingat semakin mahalnya harga
kebutuhan bahan pokok membuat para penggiat grosir sembako juga turut menaikkan
harga jualnya. Hal ini juga yang ternyata memicu penurunan pendapatan warung
saya dan keluarga.
Nah, untung saya saat ini telah mengenal aplikasi KUDO. Selain bisa berdagang secara online, kini saya juga bisa mencari sembako harga grosir melalui aplikasi ini. Caranya mudah! Kalian cukup kunjungi link https://kudo.co.id/blog/grosir-sembako untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fitur ini di aplikasi KUDO. Dengan fitur ini, saya kini bisa membandingkan harga grosir sembako yang lebih murah dengan cepat dan mudah hanya bermodalkan hape di tangan dan kuota tentunya.
Fitur kedua, bisnis pulsa!
Berbicara soal kuota, rupanya aplikasi KUDO ini juga dilengkapi dengan pelayanan bisnis pulsa, loh! Cocok untuk mahasiswa, ibu rumah tangga, atau siapapun yang ingin mencari pendapatan dari hape, kalian bisa berbisnis pulsa dan kuota dengan mudah melalui aplikasi KUDO. Kita juga bisa membeli pulsa dari aplikasi ini. Keren, bukan? Nah, untuk info bisnis pulsa kalian bisa mengunjungi link berikut : https://kudo.co.id/blog/bisnis-pulsa
Fitur ketiga, Pembayaran PPOB
Selain
pulsa, aplikasi KUDO juga menyediakan pelayanan pembayaran PPOB dengan mudah.
Nama dari PPOB sendiri memang belum terlalu familiar di telinga kita, namun
nyatanya tiap bulan kita selalu memanfaatkan pembayaran ini untuk beragam kebutuhan.
Nah, sebelum membahas tentang fitur ini lebih jauh, saya akan menjelaskan apa,
sih PPOB itu?
PPOB
sendiri adalah loket pembayaran online bank yang artinya pembayaran lewat
online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan. Nah, biasanya kita sering
melakukan pembayaran PPOB seperti membayaran tagihan PLN, TELKOM, PDAM, cicilan
motor, dan pembayaran lainnya. Selama ini, masyarakat kerap harus datang ke
kantor pusat pembayaran untuk membayar tagihan-tagihan diatas. Iya,kan? Nah, di
era digital saat ini, kalian gak perlu
risau karena sudah ada aplikasi KUDO yang siap membantu emak-emak, anak kos,
pelajar, dan masyarakat umum untuk membayar tagihan kalian secara mudah melalui
handphone!
Selain
itu, kita juga bisa, loh kirim uang lewat warung! Yap, warung yang telah
menjadi agen dari KUDO memang paling anti-mainstream. Mau tahu caranya? Berikut
tata caranya :
Wah,
simpel banget, bukan? Kalau begini, sih saya gak hanya untung dengan pemasaran
warung secara online saja, namun juga dengan aplikasi KUDO saya bisa merambah
bisnis saya ke bisnis pulsa, grosir sembako, juga jasa titip pembayaran tagihan
PPOB. Kalau begini pengunjung “Warung Emak” jadi dapat untung berlebih. Bisa beli
beras sekaligus bayar tagihan listrik. Seru, kan!
Nah,
untuk tahu lebih lanjut soal tata cara dan mekanisme pembayaran PPOB melalui
aplikasi KUDO, saya biasa melihat informasinya melalui link berikut https://kudo.co.id/blog/ppob.
Oh, iya
KUDO juga punya fitur tambahan serupa yaitu fitur bayar tagihan telepon! Lengkap,
dah untuk emak saya jadi gak perlu capek-capek ke PLN atau alfamart lagi, deh untuk bayar tagihan telepon rumah. Nah, untuk
pemula pasti perlu informasi banyak soal tata caranya, iya kan? Saya dan emak
biasa mengecek info pembayaran tagihan telepon melalui KUDO di link ini, guys https://kudo.co.id/blog/cara-cek-tagihan-telkom-tanpa-ribet.
Bayar tagihan telkom jadi gak ribet lagi, deh!
Hadeh,
emang super duper lengkap, sih ini aplikasi. Saya yang bosan seharian menunggui
warung emak jadi gak boring sama
sekali saking puasnya melihat-lihat fitur di aplikasi KUDO ini.
Serius,
yang tadinya hanya ingin tahu cara meng-online-kan
warung saya agar bisa merambah ke dunia maya dengan mudah, eh, malah ketemu
layanan-layanan canggih lainnya yang selama ini luput dari perhatian saya dan
emak. Jadi anak millenial mesti bawa keluarga juga, iya kan? Emak yang gak ngerti soal online-online-an
beruntung banget, sih punya saya sebagai anak dan penerus bisnis keluarga. Hehe
Balik lagi
ke warung emak, saya jadi ingat tetangga komplek rumah yang menjadi pelanggan tetap
di warung kami. Bang Bejo namanya. Tadi pagi, saat sedang ngantuk-ngantuknya
menjaga warung emak, Bang Bejo datang dan menemani saya agar tidak tertidur
dengan memesan segelas kopi tubruk dan beberapa gorengan. Ya, hubungan saya dan
Bang Bejo bisa dibilang sudah cukup lama mengingat Bang Bejo sendiri selain
tetangga rumah juga merupakan abang ojek pilihan saya dulu setiap berangkat ke
sekolah.
Dari cerita-cerita
saya dan Bang Bejo tadi pagi, saya ingat kalau beliau mengeluh soal pendapatan
ojeknya yang menurun dari waktu ke waktu. Eh, kok sama ya kasusnya sama warung
emak? Saya jadi berfikir, kemana, ya orang-orang zaman sekarang? Mentang-mentang
generasi millenial, jadi gak keluar rumah dan berseluncur di dunia maya
seharian, begitu?
Setelah
berbincang cukup lama, saya ingat kalau di perkotaan zaman sekarang ojek pun
sudah merambah ke dunia per-online-an, loh. Ya, untuk orang kota pasti sudah
akrab dengan aplikasi Grab, misalnya. Aplikasi ini memungkinkan siapapun orang
untuk bisa memesan ojek secara online dengan mudah dari mana saja dan kapan
saja. Selain itu, keunggulan naik ojek online adalah kita jadi tahu lebih awal
tarif perjalanan kita nantinya. Ini, sih nguntungin
banget buat pelajar yang sering kali ditipu ojek pangkalan saat mau pergi
ke sekolah. Tarifnya suka beda-beda! Suka kesel, kenapa saya hidup gak di zaman
sekarang, ya yang serba nguntungin dan
mudah pula?
Sudah,
dibanding berlarut-larut dalam kesedihan saya berniat untuk membantu Bang Bejo
agar mampu menjadi ojek online yang sesungguhnya. Pasti bakal seneng banget tu
orang, hehe. Eh, tapi saya baru ingat,
memori hape saya sudah hampir
sekarat, alias habis. Mana barusan saya download aplikasi KUDO. Makin sekarat,
deh memori hape ini...
Tunggu dulu! Setelah mengecek lebih dalam soal aplikasi KUDO tercinta ini saya baru sadar bahwa ada fitur lain didalamnya yang gak kalah keren. Apa, coba? Iyap, fitur daftar grab!
Fitur keempat, daftar GRAB!
Di KUDO,
selain bisa jadi pedagang warung online, bisa bayar sana-sini serba mudah dan
cepat, bisa bisnis pulsa juga, ada lagi keuntungan lainnya yaitu kita juga bisa
daftar menjadi ojek online di GRAB lewat aplikasi KUDO. Waduh, bener-bener
keren, ya si-KUDO ini. Sangat mendorong masyarakat Indonesia agar mampu
berdikari sedini mungkin. Iya, kan? Iya, dong! Dimana lagi coba aplikasi yang
sangat mendukung masyarakat menengah ke bawah agar mampu berwirausaha secara
online dengan mudah hanya lewat satu aplikasi? Jujur, saya baru tahu KUDO, sih
sejauh ini. Wehehe
Nah,
untuk kalian yang ingin mendaftarkan diri di GRAB kalian bisa mengecek
informasinya disini : https://kudo.co.id/komunitas/berita/daftar-jadi-driver-grab-pakai-kudo-emang-bisa-2.
Selain fitur diatas, fitur terakhir yang dimiliki KUDO adalah fitur tiket kereta.
Fitur kelima, tiket kereta!
Sering,
kan kita pas mau pesen tiket kereta harus ngantri panjang, lama, bahkan suka
kehabisan tiket. Sudah capek-capek ngantri di loket, eh malah gak dapet tiket. Miris! Nah, menghindari kejadian menyedihkan
serupa, aplikasi KUDO hadir membantu kalian mengurangi gundah saat ingin
memesan tiket kereta impian kalian! Liburan berkereta jadi lebih mudah, deh! Untuk tahu tata caranya kalian bisa
langsung cek di link berikut ini : https://kudo.co.id/blog/bisnis-tiket-kereta-api
Nah, sekian cerita saya ke kalian soal betapa
lengkap dan hebatnya aplikasi baru saya yaitu KUDO. Sekarang saya mau cerita
sama emak. Pasti jejingkrakan si emak
kalau tahu ada aplikasi keren begini dari handphone-nya!
KUDO : solusi untuk saya dan emak saya!
_Riska dan Warung
Artikel
ini dibuat untuk mengikut lomba Blog Competition dari KUDO “Merdekain Warung”
0 Comments
Post a Comment