Sunday, September 15, 2019

KUDO Solusi untuk Saya dan Emak




Sudah sejak pagi saya menjaga warung ‘keluarga’ ini. Ya, rumah sederhana peninggalan emak dan bapak ini menjadi tempat tinggalku sejak masih menyusui hingga telah menjadi seorang anak kuliahan seperti sekarang. Beruntung, rumah kami berada di pinggir jalan, alhasil rumah tempat bernaung ini disulap oleh emak dan bapak sejak 10 tahun lalu menjadi ruko alias rumah dan toko.

Dibanding disebut toko, kami lebih senang menyebutnya warung. Tetangga-tetangga komplek, hingga pelancong yang numpang lewat di jalan depan rumah juga kerap menyebut tempat penghasilan kami ini sebagai warung. Beragam produk seperti beras, mie, gula, makanan-makanan sachet-an, hingga kebutuhan cuci-mencuci kami jual disini layaknya di warung-warung pada umumnya. Sayang, dalam KBBI memang belum ada singkatan yang pas untuk rumah-dan-warung. Gak mungkin saya bilang ‘rurung’, iya kan? Jadi kita sebut saja rumah ini sebagai ruko.

Balik lagi ke sekarang, sejak pukul 7 pagi warung kebanggaan keluarga yang sukses memberikan pemasukan dengan skala ‘lumayan’ telah dibuka. Saya yang saat ini tengah berlibur dari penatnya tugas kuliah diminta emak dan bapak menjaga warung hari ini. Berjalannya waktu, sejak 10 tahun lalu saya dan keluarga merasakan perbedaan besar tiap waktunya yang dialami oleh si warung. Kemana, ya pembeli setia kami selama ini? Mengapa setiap tahun pendapatan kami dari warung legendaris ini acap kali menurun?

Saya sebagai pelajar sekaligus penerus dari ‘ruko’ peninggalan emak bapak ini selalu melakukan evaluasi besar-besaran mengenai kasus penurunan pendapatan keluarga kami. Mulai dari berfikir produk yang dijual kurang banyak, harga produk yang kemahalan, hingga promosi dan diskon telah kami lakukan demi menjaga kesetiaan konsumen warung ini.

Sumber : Penulis

Selain itu, sebagai pelajar jurusan ekonomi saya juga belajar mengenai pentingnya branding bagi usaha yang kita kerjakan. Alhasil, 2 tahun lalu saya menyarankan emak dan bapak untuk menaruh banner besar di atas warung dengan nama branding kami sendiri. Warung ini kami beri nama “Warung Emak” atas ide dari saya sendiri. Bagus, bukan?

Dengan beragam ide dan inovasi dari ilmu ekonomi itu, saya dan keluarga tetap saja kebingungan dengan jumlah pendapatan warung yang semakin sepi dari waktu ke waktu. Padahal, jika dilihat-lihat, jumlah penduduk komplek semakin ramai, banyak pengunjung dari luar kecamatan datang kesini mengingat di dekat rumah saya terdapat pasar tradisional yang cukup besar, serta lokasi warung kami yang cukup strategis di pinggir jalan raya. Lantas, mengapa pendapatan warung kami tetap menurun, ya?

Setelah menilik lebih jauh, saya menyadari adanya perubahan sifat konsumen di era digital saat ini. Jikalau dahulu orang-orang lebih senang menghabiskan waktu berbelanja keluar rumah, pergi ke pasar swalayan berjam-jam dan masih betah, kini konsumen lebih ‘malas’ untuk melakukan pekerjaan yang menghabiskan waktu dan tenaga seperti itu. Hal ini dikarenakan, telah banyaknya bisnis secara online yang memudahkan pelanggan membeli produk, melihat produk, dan bahkan menerima produk dari penjual dengan jasa kurir dengan cepat dan mudah.

Sumber : Penulis

Pemasaran secara online rupanya memiliki banyak kelebihan dibandingkan pemasaran secara offline yang dilakukan dengan mengandalkan toko atau kios. Perbedaan pemasaran online dan offline adalah sebagai berikut :

Sumber : Penulis

Melihat adanya kelebihan dan kekurangan dari pemasaran offline dan online diatas, saya menyadari, kenapa warung saya tidak dibuat secara online juga, ya? Jadi, kelebihan dari pemasaran offline bisa saya dapatkan sekaligus memperoleh kelebihan dari berjualan secara online juga. Mantap, kan?

Namun, kemudian saya penasaran sendiri. Memang bisa, ya warung dipasarkan secara online? Jika selama ini saya sering kali belanja online pada satu jenis produk dari satu jenis olshop seperti olshop pakaian, hijab, atau olshop yang berjualan sepatu, makanan cepat saji, dan produk lainnya lantas bagaimana, ya cara meng-online-kan warung keluarga kami?

Setelah mencari-cari di mbah google, akhirnya saya bisa bernafas lega setelah menemukan suatu website dan telah merambah ke aplikasi mobile bernama KUDO.


KUDO alias Kios Untuk Dagang Online Kios Untuk Dagang Online (KUDO) merupakan jenis usaha dibidang perdagangan yang berbasis online. Jika selama ini kita telah cukup familiar dengan e-commerce yang menjual beragam jenis produk dari satu aplikasi, kini kita juga bisa bernafas lega karena telah hadir KUDO yang bisa membantu bisnis kios atau warung kita di online-kan secara mudah dan cepat. Jadi, gak hanya pemilik usaha ternama atau olshop dan perusahaan besar saja yang bisa berjualan secara online. 

Dengan KUDO, saya dan pengusaha warung di seluruh penjuru Indonesia pun bisa menjadi penggiat bisnis online juga, loh!Dengan aplikasi satu ini, kita bisa memasarkan produk warung secara luas sehingga pangsa pasar pun menjadi tidak terbatas. Jika selama ini saya dan keluarga hanya bisa memperoleh konsumen dari pelanggan yang datang ke warung, sekarang kami bisa memperoleh konsumen dari segala tempat untuk membeli produk warung kami secara online di aplikasi KUDO.

Oya, kelebihan lainnya aplikasi ini juga sangat mudah dioperasikan. Siapapun bisa memasarkan produk warungnya dengan menjadi agen penjual di KUDO. Prosesnya sangat mudah dan simpel. Mau tahu cara menjadi agen KUDO? Berikut prosesnya :

Sumber : Penulis

Mudah, bukan? Selain itu, proses pendaftaran menjadi agen KUDO free alias gratis! Makin seru, kan? Pendapatan lancar, warung juga makin eksis di dunia maya! Info lanjut soal KUDO biasa saya lihat di link berikut ini https://kudo.co.id

Setelah melihat aplikasi KUDO lebih luas, saya juga baru tahu kalau ternyata aplikasi ini tidak hanya untuk kalian para pemilik toko dan warung, loh. KUDO juga menyediakan pilihan fitur seru lainnya diantaranya adalah :


Fitur pertama, grosir sembako!



Untuk para pengusaha warung, barang yang dijual adalah barang yang dibeli dalam jumlah besar alias grosir. Hal ini dilakukan agar harga yang diperoleh lebih murah dibandingkan harga ecer sehingga keuntungan yang kita peroleh juga lebih besar. Namun, sebagai penggiat usaha warung saya dan emak menyadari bahwa semakin lama semakin sulit memperoleh supplier grosir sembako yang murah dan mudah. Mengingat semakin mahalnya harga kebutuhan bahan pokok membuat para penggiat grosir sembako juga turut menaikkan harga jualnya. Hal ini juga yang ternyata memicu penurunan pendapatan warung saya dan keluarga.


Nah, untung saya saat ini telah mengenal aplikasi KUDO. Selain bisa berdagang secara online, kini saya juga bisa mencari sembako harga grosir melalui aplikasi ini. Caranya mudah! Kalian cukup kunjungi link https://kudo.co.id/blog/grosir-sembako  untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fitur ini di aplikasi KUDO. Dengan fitur ini, saya kini bisa membandingkan harga grosir sembako yang lebih murah dengan cepat dan mudah hanya bermodalkan hape di tangan dan kuota tentunya.

Fitur kedua, bisnis pulsa!


Berbicara soal kuota, rupanya aplikasi KUDO ini juga dilengkapi dengan pelayanan bisnis pulsa, loh! Cocok untuk mahasiswa, ibu rumah tangga, atau siapapun yang ingin mencari pendapatan dari hape, kalian bisa berbisnis pulsa dan kuota dengan mudah melalui aplikasi KUDO. Kita juga bisa membeli pulsa dari aplikasi ini. Keren, bukan? Nah, untuk info bisnis pulsa kalian bisa mengunjungi link berikut : https://kudo.co.id/blog/bisnis-pulsa

Fitur ketiga, Pembayaran PPOB


Selain pulsa, aplikasi KUDO juga menyediakan pelayanan pembayaran PPOB dengan mudah. Nama dari PPOB sendiri memang belum terlalu familiar di telinga kita, namun nyatanya tiap bulan kita selalu memanfaatkan pembayaran ini untuk beragam kebutuhan. Nah, sebelum membahas tentang fitur ini lebih jauh, saya akan menjelaskan apa, sih PPOB itu?

PPOB sendiri adalah loket pembayaran online bank yang artinya pembayaran lewat online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan. Nah, biasanya kita sering melakukan pembayaran PPOB seperti membayaran tagihan PLN, TELKOM, PDAM, cicilan motor, dan pembayaran lainnya. Selama ini, masyarakat kerap harus datang ke kantor pusat pembayaran untuk membayar tagihan-tagihan diatas. Iya,kan? Nah, di era digital saat ini, kalian gak perlu risau karena sudah ada aplikasi KUDO yang siap membantu emak-emak, anak kos, pelajar, dan masyarakat umum untuk membayar tagihan kalian secara mudah melalui handphone!

Selain itu, kita juga bisa, loh kirim uang lewat warung! Yap, warung yang telah menjadi agen dari KUDO memang paling anti-mainstream. Mau tahu caranya? Berikut tata caranya :


Wah, simpel banget, bukan? Kalau begini, sih saya gak hanya untung dengan pemasaran warung secara online saja, namun juga dengan aplikasi KUDO saya bisa merambah bisnis saya ke bisnis pulsa, grosir sembako, juga jasa titip pembayaran tagihan PPOB. Kalau begini pengunjung “Warung Emak” jadi dapat untung berlebih. Bisa beli beras sekaligus bayar tagihan listrik. Seru, kan!

Nah, untuk tahu lebih lanjut soal tata cara dan mekanisme pembayaran PPOB melalui aplikasi KUDO, saya biasa melihat informasinya melalui link berikut https://kudo.co.id/blog/ppob.

Oh, iya KUDO juga punya fitur tambahan serupa yaitu fitur bayar tagihan telepon! Lengkap, dah untuk emak saya jadi gak perlu capek-capek ke PLN atau alfamart lagi, deh untuk bayar tagihan telepon rumah. Nah, untuk pemula pasti perlu informasi banyak soal tata caranya, iya kan? Saya dan emak biasa mengecek info pembayaran tagihan telepon melalui KUDO di link ini, guys https://kudo.co.id/blog/cara-cek-tagihan-telkom-tanpa-ribet. Bayar tagihan telkom jadi gak ribet lagi, deh!

Hadeh, emang super duper lengkap, sih ini aplikasi. Saya yang bosan seharian menunggui warung emak jadi gak boring sama sekali saking puasnya melihat-lihat fitur di aplikasi KUDO ini.

Serius, yang tadinya hanya ingin tahu cara meng-online-kan warung saya agar bisa merambah ke dunia maya dengan mudah, eh, malah ketemu layanan-layanan canggih lainnya yang selama ini luput dari perhatian saya dan emak. Jadi anak millenial mesti bawa keluarga juga, iya kan? Emak yang gak ngerti soal online-online-an beruntung banget, sih punya saya sebagai anak dan penerus bisnis keluarga. Hehe

Balik lagi ke warung emak, saya jadi ingat tetangga komplek rumah yang menjadi pelanggan tetap di warung kami. Bang Bejo namanya. Tadi pagi, saat sedang ngantuk-ngantuknya menjaga warung emak, Bang Bejo datang dan menemani saya agar tidak tertidur dengan memesan segelas kopi tubruk dan beberapa gorengan. Ya, hubungan saya dan Bang Bejo bisa dibilang sudah cukup lama mengingat Bang Bejo sendiri selain tetangga rumah juga merupakan abang ojek pilihan saya dulu setiap berangkat ke sekolah.

Dari cerita-cerita saya dan Bang Bejo tadi pagi, saya ingat kalau beliau mengeluh soal pendapatan ojeknya yang menurun dari waktu ke waktu. Eh, kok sama ya kasusnya sama warung emak? Saya jadi berfikir, kemana, ya orang-orang zaman sekarang? Mentang-mentang generasi millenial, jadi gak keluar rumah dan berseluncur di dunia maya seharian, begitu?

Setelah berbincang cukup lama, saya ingat kalau di perkotaan zaman sekarang ojek pun sudah merambah ke dunia per-online-an, loh. Ya, untuk orang kota pasti sudah akrab dengan aplikasi Grab, misalnya. Aplikasi ini memungkinkan siapapun orang untuk bisa memesan ojek secara online dengan mudah dari mana saja dan kapan saja. Selain itu, keunggulan naik ojek online adalah kita jadi tahu lebih awal tarif perjalanan kita nantinya. Ini, sih nguntungin banget buat pelajar yang sering kali ditipu ojek pangkalan saat mau pergi ke sekolah. Tarifnya suka beda-beda! Suka kesel, kenapa saya hidup gak di zaman sekarang, ya yang serba nguntungin dan mudah pula?

Sudah, dibanding berlarut-larut dalam kesedihan saya berniat untuk membantu Bang Bejo agar mampu menjadi ojek online yang sesungguhnya. Pasti bakal seneng banget tu orang, hehe. Eh, tapi saya baru ingat, memori hape saya sudah hampir sekarat, alias habis. Mana barusan saya download aplikasi KUDO. Makin sekarat, deh memori hape ini...




Tunggu dulu! Setelah mengecek lebih dalam soal aplikasi KUDO tercinta ini saya baru sadar bahwa ada fitur lain didalamnya yang gak kalah keren. Apa, coba? Iyap, fitur daftar grab!

Fitur keempat, daftar GRAB!


Di KUDO, selain bisa jadi pedagang warung online, bisa bayar sana-sini serba mudah dan cepat, bisa bisnis pulsa juga, ada lagi keuntungan lainnya yaitu kita juga bisa daftar menjadi ojek online di GRAB lewat aplikasi KUDO. Waduh, bener-bener keren, ya si-KUDO ini. Sangat mendorong masyarakat Indonesia agar mampu berdikari sedini mungkin. Iya, kan? Iya, dong! Dimana lagi coba aplikasi yang sangat mendukung masyarakat menengah ke bawah agar mampu berwirausaha secara online dengan mudah hanya lewat satu aplikasi? Jujur, saya baru tahu KUDO, sih sejauh ini. Wehehe
Nah, untuk kalian yang ingin mendaftarkan diri di GRAB kalian bisa mengecek informasinya disini : https://kudo.co.id/komunitas/berita/daftar-jadi-driver-grab-pakai-kudo-emang-bisa-2.


Selain fitur diatas, fitur terakhir yang dimiliki KUDO adalah fitur tiket kereta.

Fitur kelima, tiket kereta!


Sering, kan kita pas mau pesen tiket kereta harus ngantri panjang, lama, bahkan suka kehabisan tiket. Sudah capek-capek ngantri di loket, eh malah gak dapet tiket. Miris! Nah, menghindari kejadian menyedihkan serupa, aplikasi KUDO hadir membantu kalian mengurangi gundah saat ingin memesan tiket kereta impian kalian! Liburan berkereta jadi lebih mudah, deh! Untuk tahu tata caranya kalian bisa langsung cek di link berikut ini : https://kudo.co.id/blog/bisnis-tiket-kereta-api

 Nah, sekian cerita saya ke kalian soal betapa lengkap dan hebatnya aplikasi baru saya yaitu KUDO. Sekarang saya mau cerita sama emak. Pasti jejingkrakan si emak kalau tahu ada aplikasi keren begini dari handphone-nya! KUDO : solusi untuk saya dan emak saya!


 _Riska dan Warung

Artikel ini dibuat untuk mengikut lomba Blog Competition dari KUDO “Merdekain Warung”



0 Comments

Post a Comment