Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kondisi kesehatan fisik seseorang. Namun juga dapat berdampak pada kondisi mental dan fikiran. Salah satu hal yang identik terjadi selama masa pandemi adalah penurunan mobilitas dan interaksi sosial. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus covid-19 antar individu. Walaupun begitu, faktanya aktivitas ini secara tidak langsung berdampak pada kondisi psikis seseorang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kepedulian terhadap orang
lain
2. Merasa tidak bisa mengatur masa kini
dan masa depan
3. Malas beraktivitas
4. Kurang bergairah dalam menjalani
hari
5. Cenderung melakukan aktivitas yang
monoton dan tidak membangun
Kondisi seseorang yang mengalami hal di
atas jika dibiarkan akan masuk kedalam fase yang disebut dengan ‘Languishing’.
Apa itu fenomena languishing?
Languishing
diambil dari Bahasa Inggris yang
berarti layu, merana, menderita. Secara harfiah languishing dapat dimaknai
sebagai suatu keadaan dimana seseorang merasa tidak bergairah dan layu dalam
menjalani hari-harinya. Kondisi ini tentunya dapat memberikan dampak buruk
seperti tidak produktif, tidak menghasikan progres apapun, dan sulit dalam
meningkatkan kualitas hidup.
Untuk itu, penting bagi sobat semua
memahami jika fenomena languishing tengah melanda terutama selama masa pandemi
ini. Kesadaran akan fenomena ini dapat membantu teman semua untuk segera
mengambil tindakan sejak dini.
Beberapa cara menanggulangi fenomena languishing yaitu :
1. Melakukan hobi atau aktivitas yang disukai
2. Lakukan aktivitas yang membangun
3. Buat perencanaan aktivitas harian rutin setiap hari
4. Bangun motivasi diri dengan membayangkan hal baik saat berhasil
mencapai target atau mimpi
Semoga saran di atas dapat membantu
teman-teman semua mengatasi fenomena languishing!.
Ingat :
“Mengejar
mimpi itu sulit, namun lebih sulit lagi jika tidak punya mimpi”
Author :
Riska Dwinda Elsyah
0 Comments
Post a Comment