Pada penelitian kuantitatif terdapat beberapa uji yang dilakukan seperti uji sebaran data. Uji sebaran data disebut juga dengan istilah uji asumsi klasik.
Uji
asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari
responden tersebar secara baik atau tidak dalam menjelaskan kerangka
penelitian.
Secara
umum uji asumsi klasik terbagi menjadi tiga jenis uji penelitian yaitu uji
normalitas, heterokedastisitas, dan uji multikolinearitas.
Untuk mengetahui video penjelasan teori uji normalitas, heterokedastisitas, dan multikolinearitas dapat dilihat pada video berikut :
Uji Normalitas
Uji
normalitas sebagaimana namanya dilakukan untuk mengetahui apakah data
penelitian terdistribusi normal atau tidak. Data yang baik tentunya adalah data
yang terdistribusi secara normal. Untuk mengetahui apakah data tersebar secara
normal dapat dilakukan dengan melakukan uji normalitas menggunakan aplikasi
SPSS. Uji normalitas menggunakan SPSS dilakukan dengan melihat grafik normal
P-P Plot.
Adapun
standar pengukuran uji normalitas adalah sebagai berikut :
·
Jika titik-titik data (berwarna abu-abu)
tersebar mengikuti garis diagonal (hitam) maka data terdistribusi secara normal
·
Jika titik-titik data (berwarna abu-abu)
tersebar tidak mengikuti garis diagonal (hitam) maka data terdistribusi secara tidak normal
Uji Heterokedastisitas
Uji
asumsi klasik selanjutnya adalah uji heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari responden mengalami
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Penelitian yang baik adalah penelitian yang datanya tidak mengalami
heterokedastisitas atau tidak terjadi perbedaan variance residual.
Standar
pengukuran uji heterokedastisitas menggunakan scatter plot adalah sebagai berikut :
·
Jika titik-titik data menyebar diantara
angka 0 pada sumbu X dan sumbu y serta titik-titik data tidak membentuk pola
apapun maka data tersebut tidak
mengalami heterokedastisitas
·
Jika titik-titik data mengumpul pada
area tertentu ataupun titik-titik data membentuk pola (bergelombang, garis, dan
sebagainya) maka data tersebut mengalami
heterokedastisitas
Uji Multikolinearitas
Uji
asumsi klasik terakhir adalah uji multikolinearitas. Uji multikolinearitas
adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan atau korelasi
antara variabel independen satu dengan variabel independen yang lain.
Data
yang baik adalah data yang tidak mengalami multikolinearitas atau dengan kata
lain tidak terjadi hubungan antar variabel independen.
Standar
pengukuran uji multikolinearitas adalah sebagai berikut :
·
Jika nilai tolerance > 0.1 dan nilai
VIF < 10 maka data tersebut tidak
mengalami multikolinearitas
·
Jika nilai tolerance < 0.1 dan nilai
VIF > 10 maka data tersebut mengalami multikolinearitas
Untuk mengetahui tutorial uji normalitas, heterokedastisitas, dan multikolinearitas dapat dilihat pada video tutorial berikut :
0 Comments
Post a Comment